Thursday, 19 June 2014

Editor atau Proofreader... [emang beda??]

taken from here

[Postingan dalam rangka nggak ada kerjaan. Kerjaannya sih ada, tapi nggak bisa diunduh, hikss. *fakir wi-fi*]

Setahun lebih saya menjalani profesi ini sebagai pekerja lepas, dan pertanyaan mengenai perbedaan keduanya kerap saya dapatkan. Untuk merangkum bahwa saya melakukan keduanya, saya lebih suka menyebut diri sebagai pemeriksa naskah (boleh cek bio Twitter saya, a draft checker, hehe). Jadi, mau berbagi suka-suka (tidak terlalu teoritis) tentang perbedaan antara editor dan proofreader yaa. ^ ^

taken from here

Editor
Disebut juga sebagai penyunting naskah, yang menurut KBBI definisi penyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit. Jadi, yang menjadi bahan pekerjaannya adalah naskah yang disusun oleh penulis. Naskah yang benar-benar fresh dari penulis, biasanya masih belum rapi dan tugas editorlah untuk merapikannya. Juga secara konten, penulis bisa saja menyusun cerita menurut keinginannya, tetapi adakalanya cerita itu masih memiliki celah dalam hal logika. Nah, tugas editor juga sebagai mata ketiga yang jeli melihat apakah cerita itu masih memiliki "lubang". Jadi secara teknis, editor membaca naskah dari penulis dan ketika ada hal-hal yang kurang logis atau kurang nyambung, maka editor akan langsung menandai, memberi komentar, dan meminta perbaikan dari penulis. Idealnya, editor tidak mengubah isi cerita, tugasnya hanyalah memberi saran dan selanjutnya penulis sendiri yang akan merevisi setelah mendiskusikannya dengan editor. Lalu, selain tentang isi cerita, seperti yang sudah saya bilang tugas editor juga merapikan naskah; dalam hal ini adalah struktur kalimat termasuk ejaan dan juga diksi. Perubahan struktur kalimat ini boleh langsung editor ubah selama tidak mengubah isi cerita. Namun tetap perubahan itu harus ditunjukkan kepada penulis, siapa tahu misalnya penulis ada maksud tertentu ketika menulis diksi yang menurut editor tidak sesuai. Jika sudah begitu, sekali lagi diperlukan diskusi untuk menemukan jalan tengahnya. Jadi secara ringkas, editor bertugas untuk memoles naskah mentah dari penulis hingga menjadi enak dibaca dan ceritanya pun asyik untuk diikuti.

taken from here

Proofreader
Disebut juga sebagai pemeriksa aksara, juga pemeriksa akhir naskah. Dalam sebutan yang pertama sudah jelas, bahwa proofreader lebih berfokus kepada aksaranya. Apakah dalam kalimat itu masih ada kata-kata yang salah eja, tidak sesuai kebakuan, maupun belum mengikuti aturan ejaan yang disempurnakan. Oh ya, proofreader juga wajib untuk memperhatikan tata letak naskah tersebut yang bisa berpengaruh pada pemenggalan kata. Proofreader tidak berkewajiban untuk mengomentari masalah isi cerita, tetapi sebenarnya ia juga melakukan sebagian dari tugas editor, yaitu membaca lagi apakah secara keseluruhan naskah tersebut sudah enak untuk dibaca. Jadi misalnya proofreader masih menemukan lubang dalam isi cerita, boleh juga ia memberi komentar untuk kemudian didiskusikan oleh editor dan penulis. Ibaratnya, proofreading adalah tes kualitas suatu produk. Objek pekerjaannya adalah naskah yang sudah diedit secara final, yang diharapkan sudah rapi, sehingga dari naskah yang rapi itu pekerjaan proofreader tinggal memeriksa lagi apakah masih ada yang terlewat. Ya namanya juga manusia kan bisa luput, apalagi editor sudah banyak berkutat dengan isi cerita, jadi masih mungkin ada salah tulis yang terlewat. :)

taken from here


Jadi, sudah tahu beda editor dengan proofreader?
  • Format naskah yang dikerjakan oleh editor biasanya soft copy dan masih berupa word document, jadi editor akan mudah melakukan perubahan yang terkait struktur kalimat, juga memberikan komentar kepada penulis berkaitan isi cerita. Format naskah yang dikerjakan oleh proofreader, yang pernah saya lakukan sih bisa soft copy bisa juga hard copy. Ada penerbit yang mengharuskan proofreader memeriksa naskah dalam bentuk cetak karena sudah langsung terlihat tata letaknya. Namun ada juga penerbit yang mengirim naskah dalam bentuk soft copy demi alasan kepraktisan. Saat dikirim dalam bentuk soft copy, awalnya saya dapat format pdf karena sudah terlihat tata letaknya. Tetapi karena pada perkembangannya saya masih sering menjumpai lumayan banyak koreksi, maka saya meminta naskah diberikan dalam format word document dulu. Namun tetap pemeriksaan dilakukan sampai format naskahnya final dalam bentuk pdf, sudah berikut tata letaknya.
  • Dalam proses memeriksa naskah, saya akan menjelaskan perbedaan keduanya dengan status pekerja lepas seperti yang saya alami sendiri. Editor akan menyetor hasil pemeriksaannya ke redaksi penerbit (editor in house), kemudian redaksi akan menyampaikan komentar-komentar editor kepada penulis (atau beberapa kali juga saya diberi akses langsung kepada penulis untuk berdiskusi). Proofreader akan menyetor hasil pemeriksaannya kepada redaksi penerbit, kemudian redaksi akan menyampaikan koreksi-koreksi dari proofreader kepada editor. Jika editor merasa koreksi dari proofreader tidak perlu diterapkan, maka ia juga harus memberikan alasannya. Misalnya, tentang pilihan kata yang diubah dan menurut editor itu sudah sesuai dengan alur ceritanya.
  • Karena lingkup pemeriksaannya berbeda, maka waktu pengerjaan yang diberikan pun berbeda. Editor tentunya memiliki waktu lebih banyak daripada proofreader, karena yang ia urusi adalah naskah mentah dari penulis. Melibatkan diskusi dan proses revisi dari penulis, biasanya sebulan adalah waktu yang paling cepat (bisa juga kurang dari itu sih, kalau kondisi "istimewa", hehe). Sedangkan proofreader karena ia memeriksa naskah yang sudah rapi dari editor, maka waktunya lebih sedikit, misalnya seminggu untuk sekali pengecekan. 
  • Apa yang dilakukan editor yang tidak dilakukan oleh proofreader? Mengkaji ulang alur dan kelogisan cerita. 
  • Apa yang dilakukan proofreader yang tidak dilakukan oleh editor? Memeriksa tata letak naskah secara final.
  • Apa yang dilakukan oleh keduanya? Mengkaji ulang masalah struktur kalimat; memastikan tidak ada salah tulis, penyelewengan dari KBBI yang terlalu banyak, maupun ketidaksesuaian dengan EYD.
  • Perbedaan terakhir adalah... honor. Hehe, karena lingkup pemeriksaan editor lebih luas daripada proofreader, maka tentu honornya lebih besar. Kebijakan tiap penerbit berbeda dalam hal menentukan honor. Ada yang berdasarkan jumlah halaman atau jumlah karakter, dikalikan dengan nominal tertentu. Jadi misalnya nominal pengali untuk editor adalah Rp1.000,00 untuk proofreader hanya Rp500,00. Ada juga penerbit yang langsung menetapkan honor untuk satu naskah dengan jumlah tetap.
Kiranya itulah perbedaan antara editor dan proofreader yang bisa saya bagikan. Jika ada yang kurang dimengerti atau mau memberi tambahan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di bawah, ya! :)


Tuesday, 10 June 2014

Bordeaux Tiga [Editing]

Judul: Bordeaux Tiga
Penulis: W. Mahdayani
Penerbit: Grasindo
Genre: Fiksi perjalanan, dewasa muda, romance, persahabatan
Terbit: Juni 2014
Tebal: 288 halaman
Harga: Rp50.000,00

Sinopsis

“Bordeaux? Kota tua bergelimang anggur! Kau bisa menemukan anggur dengan harga lebih murah dari air mineral, atau bahkan sebotol yang harganya sama dengan tiket pesawat keliling dunia!”

Kelana, seorang perempuan dari keluarga kelas menengah di Jakarta, memperoleh beasiswa untuk kuliah di Bordeaux, Prancis. Kesempatan ini membawanya menjalin persahabatan dengan Dewa, sesama mahasiswa Indonesia. Dia juga bertemu dengan GĂ©rard, Alexandrine, dan Th i Th uy; teman sekelas yang mengajarkannya bahwa persahabatan tak berbatas sekat warga negara, budaya, bahkan agama. Serta, pertemuan dengan Ajisaka, mahasiswa idealis yang menyeretnya dalam gelombang perasaan tak berujung.

Bordeaux Tiga menceritakan impian hidup, cita-cita, persahabatan, dan cinta. Semuanya dikisahkan di antara lorong-lorong kota tua Bordeaux, sudut-sudut Barcelona, barisan hutan pinus Himalaya, asap dapur jalanan Delhi, dan labirin kota Paris. Dalam pencarian jati diri dan proses pendewasaan hidup yang dialami Kelana.

Saturday, 7 June 2014

Works' Update!!!

pic from here

Artikel ini memuat apa yang sedang saya kerjakan sekarang, sebagai pengingat diri sendiri juga, dan akan selalu diperbarui sesuai perkembangan pekerjaan-pekerjaan tersebut. :D

Daftar kerjaan per tanggal 27 Desember 2013:
  • Proofread akhir naskah novel terjemahan. (must finished by today!)
  • Proofread kedua naskah  novel terjemahan (dikerjakan kalau yang di atas udah selesai!)
  • Lanjut edit kedua naskah novel lokal, dikerjakan setelah kedua kerjaan di atas selesai, and will need more times to cut some parts in the draft. ^^
Semangaaatt!!!

Update kerjaan per 31 Desember 2013:
Tutup tahun, nih, mulai kemarin (tgl 30) lanjut ngedit naskah yang sempat kepending. I may called it a hardcore editing, haha. Habisnya, aku diberi kebebasan untuk memangkas bagian-bagian di naskah ini, karena di awal baca aku bilang too much description. Update-nya, sekarang masuk halaman 93 dari total 217 halaman (ukuran A4 lho ya, belum di-layout, hoho!). Wish me luck, guys

Sementara dua kerjaan proofreading sudah saya serahkan ke penerbit, satunya sih statusnya sudah proofreading akhir tapi saya masih nemu beberapa revisi, entah deh apakah akan diminta baca lagi ataukah sudah cukup. Satunya lagi sudah proofread kedua, dan menurut saya masih perlu proofread ketiga, jadi saya tunggu kelanjutannya juga dari penerbit. ^^
Happy last day in 2013, everyone!! *smooch*

UPDATE 01 FEBRUARI 2014

Wohooo! Sudah tahun baru dan sudah bulan kedua di 2014, hihi. Maaf baru update lagi. Sekarang saya sedang mengedit naskah novel dari Grasindo. Istimewanya, ini adalah salah satu naskah favorit dari kompetisi menulis Publisher Search for Authors di tahun 2013. Cool, saya merasa beruntung dikasih kepercayaan mengedit naskah pemenang lomba. Sekarang sudah tinggal 62 halaman lagi, dan sejauh ini ceritanya memang kece. Ganbatte!!

Update 15 Februari 2014

Whooosaaahh!! Lagi menyantaikan diri setelah semingguan berkutat dengan dua naskah dari dua penerbit yang sama-sama minta cepat! Hihihi, so here goes the update:
  1. Baru menyelesaikan proofreading naskah novel lokal, dan tinggal tunggu rilis aja
  2. Dua hari lalu baru menyelesaikan proofreading kedua untuk naskah terjemahan, dan berhubung menurut saya masih perlu sekali lagi dibaca terakhir kali... jadi masih tunggu respons balik dari penerbit setelah file terakhir dibenerin.
  3. Tadi siang baru juga memeriksa akhir satu naskah lokal nonfiksi, dan hanya tinggal nunggu pengumuman rilis bukunya. ^^
  4. Lalu masih ada PR lainnya seperti: lanjut ngedit naskah lokal fiksi yang sudah lumayan lama ditinggalkan demi menyelesaikan naskah lain yang lebih urgen, mau mulai baca naskah baru yaitu novel lokal, dan masih menunggu satu naskah terjemahan yang minggu lalu sudah selesai proofread pertama dan masih menunggu koreksi dari editor.
DAN... setelah mempertimbangkan beberapa pekerjaan yang masih berlangsung tersebut (tentunya juga setelah menghitung pemasukan uang di depan mata, hehe) maka memutuskan di bulan Februari ini berhenti menerima kerjaan baru dan fokus kerjakan yang di atas; baru terima kerjaan baru lagi di bulan Maret 2014. Memang belum ada tawaran baru juga, sih, tapi ini sebagai pengingat pribadi saya. Ceritanya tutup toko dua minggu nih... biar kerjaan yang masih ada bisa lebih maksimal. Doakan saya yaa! ^^

Update 01 Maret 2014
Wih, sudah masuk bulan ketiga aja nih! Mau rekap dulu ah kerjaan yang sudah terselesaikan di bulan Februari:

Proofread: Dua naskah: Wishing Her to Die, segera terbit bulan ini; dan satu naskah Jepang terjemahan yang masih belum bisa disebut judulnya. ^^v

Proofread + twit promo: Satu naskah: My Journey Begins, sekaligus bikin 12 twit untuk promosi di nulisbuku.com.

Editing + proofread: Satu naskah: 7 Divisi, pemenang PSA 2 yang dijadwalkan terbit awal Maret 2014.

Editing on progress: Dua naskah: satu naskah lokal dengan genre fiksi perjalanan sudah masuk editing kedua dan sekarang masih diperiksa lagi sama penulisnya; dan satu naskah lokal bergenre remaja, roman baru editing 1 selesai kemarin dan masih  dibaca sama penulisnya. 

Okay, berarti PR di bulan Maret ini:

  1. Sedang jalan editan kedua naskah Metropop, minggu lalu dikasih dan kemarin baru sempat kubaca, sekarang masih jalan halaman 70-an dari total 160-an halaman A4.
  2. Menyelesaikan naskah lokal fiksi perjalanan, tentunya setelah editan kedua dikembalikan sama penulisnya.
  3. Lanjut editan kedua naskah lokal remaja, setelah dikembalikan penulisnya, targetku akhir bulan ini selesai semua karena pihak Penerbit penginnya April sudah terbit.

Hm, sudah nih cuma jalan tiga naskah, berarti buka toko lagi nih... siap-siap buka toko lagi alias cari orderan kerjaan baruu. Semangat! ^_^ 

Update 07 Juni 2014
Haai! It's been a looong while since I gave my last update about my work! Hehehe. Wah, sudah masuk pertengahan tahun nih. Dan aku bersyukur Tuhan masih memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk bekerja di bidang pengecekan naskah buku. Nah hari ini aku kangen ngasih update kerjaanku nih.... Akan ada dua update, yang pertama update naskah yang sudah selesai aku kerjakan dan sedang menunggu rilis dari penerbit, dan yang kedua update naskah yang sedang aku kerjaan. Here we go!

~ Naskah-naskah yang menunggu waktu rilis:

  1. Novel lokal teenlit dengan genre persahabatan dan misteri.[editing]
  2. Novel lokal dewasa muda dengan genre perjalanan dan romance. [editing]
  3. Novel lokal bergenre Metropop! [editing]
  4. Novel lokal teenlit dengan genre sekolah, persahabatan dan romance. [editing]
  5. Novel Mandarin terjemahan dengan genre romance. [proofreading]
  6. Novel Jepang terjemahan dengan genre fantasi, misteri dan komedi. [proofreading]
~ Naskah-naskah yang masih dalam proses pengerjaan:
  1. Novel lokal bergenre romance, fiksi-ilmiah. [sedang masuk editing kedua]
  2. Novel Jepang terjemahan bergenre medis, romance. [baru proofreading pertama]
  3. Novel Korea terjemahan bergenre romance [sudah proofreading kedua]
  4. Novel Korea terjemahan bergenre fantasi, romance [baru proofreading pertama]
  5. Novel lokal bergenre keluarga, romance [yang ini baru terima naskahnya kemarin baru akan mulai editing pertama]
Nah itu dia yang bikin aku semangat, baik untuk menantikan terbitnya naskah-naskah yang kuperiksa, juga untuk menyelesaikan naskah yang sedang dalam proses. ^^ Oh dan lagi, ada beberapa hal menarik baik mengenai naskah dan juga penulis yang bekerjasama denganku. Misalkan saja, aku memeriksa naskah yang ceritanya seru, tema yang belum pernah kubaca sebelumnya dan aku sangat menikmati alurnya meski harus tetap teliti mengoreksi. :D 

Juga, saat mengedit aku bekerja sama dengan penulis yang pernah kubaca novelnya sekali, ada juga penulis yang pernah menerbitkan banyak buku di penerbit yang sama tempat dua bukuku diterbitkan *ups! hihihi*. Daaan, naskah terbaru yang kuterima adalah dari penulis yang aku sudah baca tiga novelnya, pernah ketemu dan ngobrol langsung di sebuah acara ketemu penulis, PLUS aku pernah bikinin artikel buat dia di blogku! Hihihi, berhubung aku belum mulai ngedit jadi dia belum tahu sih kalau aku yang memeriksa naskahnya. Semoga sih masih ingat, karena terakhir ketemu saat di KGF dia juga masih mengingatku saat aku menyapa. *uuups! hehehe* Bukan berarti penulis-penulis yang sebelumnya tidak menarik, tapi aku antusias aja memeriksa naskah dari penulis yang karyanya sudah kuakrabi. :D

So, itulah update terkini dari pekerjaanku. I got to move more and mooree enthusiastic ! 
^ ^ 

Thursday, 5 June 2014

Girls in the Dark [Proofreading]

Judul: Girls in the Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Haru
Genre: Novel Jepang terjemahan, drama, misteri, thriller, romance, remaja
Terbit: Juni 2014
Tebal: 283 Halaman
Harga: Rp52.000,00

Sinopsis

Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....

Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?

People Like Us [Proofreading]


Judul: People Like Us
Penulis: Yosephine Monica
Penerbit: Haru
Genre: Novel Indonesia, drama, romance, remaja, sick literature
Terbit: Juni 2014
Tebal: 330 Halaman
Harga: Rp54.000,00

Sinopsis

Akan kuceritakan sebuah kisah untukmu.
Tentang Amy, gadis yang tak punya banyak pilihan dalam hidupnya.
Serta Ben, pemuda yang selalu dihantui masa lalu.

Sepanjang cerita ini, kau akan dibawa mengunjungi potongan-potongan kehidupan mereka.
Tentang impian mereka,
tentang cinta pertama,
tentang persahabatan,
tentang keluarga,
juga tentang... kehilangan.

Mereka akan melalui petualangan-petualangan kecil, sebelum salah satu dari mereka harus mengucapkan selamat tinggal.

Mungkin, kau sudah tahu bagaimana cerita ini akan tamat.

Aku tidak peduli.

Aku hanya berharap kau membacanya sampai halaman terakhir.

Kalau begitu, kita mulai dari mana?

[note: merupakan karya pemenang kompetisi menulis "100 Days of Romance" yang diselenggarakan Penerbit Haru di tahun 2013]